BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Selama
ini semua manusia pasti mengatahui dan mengenal serangga yang disebut nyamuk.
Antara nyamuk dan manusia bisa dikatakan hidup berdampingan bahkan nyaris tanpa
batas. Namun, berdampingannya manusia dengan nyamuk bukan dalam makna positif.
Tetapi nyamuk dianggap mengganggu kehidupan umat manusia. Meski jumlah nyamuk
yang dibunuh manusia jauh lebih banyak daripada jumlah manusia yang meninggal
karena nyamuk, perang terhadap nyamuk seolah menjadi kegiatan tak pernah henti
yang dilakukan oleh manusia.
Penyakit
Demam Berdarah Dengue (DBD) {bahasa medisnya disebut Dengue Hemorrhagic Fever
(DHF)} adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan
melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus, yang mana
menyebabkan gangguan pada pembuluh darah kapiler dan pada sistem pembekuan
darah, sehingga mengakibatkan perdarahan-perdarahan.Penyakit ini banyak ditemukan
didaerah tropis seperti Asia Tenggara, India, Brazil, Amerika termasuk di
seluruh pelosok Indonesia, kecuali di tempat tempat ketinggian lebih dari 1000
meter di atas permukaan air laut.
Dokter
dan tenaga kesehatan lainnya seperti Bidan dan Pak M Demam Berdarah Dengue
(DBD) kini sedang mewabah, tak heran jika penyakit ini menimbulkan kepanikan di
Masyarakat. Hal ini disebabkan karena penyakit ini telah merenggut banyak
nyawa. Berdasarkan data dari Departemen Kesehatan RI terdapat 14 propinsi dalam
kurun waktu bulan Juli sampai dengan Agustus 2005 tercatat jumlah penderita
sebanyak 1781 orang dengan kejadian meninggal sebanyak 54 orang. DBD bukanlah
merupakan penyakit baru, namun tujuh tahun silam penyakit inipun telah
menjangkiti 27 provinsi di Indonesia dan menyebabkan 16.000 orang menderita,
serta 429 jiwa meninggal dunia, hal ini terjadi sepanjang bulan Januari sampai
April 1998 (Tempo, 2004). WHO bahkan memperkirakan 50 juta warga dunia,
terutama bocah-bocah kecil dengan daya tahan tubuh ringkih, terinfeksi demam
berdarah setiap tahun.
B. RUMUISAN MASALAH
A. Apakah penyakit DBD itu?
B.
Apakah
klasifikasi DBD?
C.
Apa
yang menjadi agent penularan penyakit DBD
D.
Bagaimana
kejadian penyakit DBD?
E.
Apakah
jenis carier penykit DBD?
F.
Bagaimana
cara penularan penyakit DBD?
G.
Bagaimana
manifestasi klinik penyakit DBD?
H.
Apakah
yang menjadi kerentanan ataupun ketahanan penyakit DBD?
I.
Bagaimana
cara mencecegah dan penanggulangan penyakit DBD?
C. TUJUAN
Agar mahasiswa lebih bisa
memeahami dengan sendirinya apa, bagaimana, sebab akibat dari penyakit dan
vector DBD.
BAB II
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN DBD
Demam
berdarah (DB) adalah penyakit demam akut yang disebabkan oleh virus dengue,
yang masuk ke peredaran darah manusia melalui gigitan nyamuk dari genus Aedes,
misalnya Aedes aegypti atau Aedes albopictus. Terdapat empat jenis virus dengue
berbeda, namun berelasi dekat, yang dapat menyebabkan demam berdarah.Virus
dengue merupakan virus dari genus Flavivirus, famili Flaviviridae.Penyakit
demam berdarah ditemukan di daerah tropis dan subtropis di berbagai belahan
dunia, terutama di musim hujan yang lembab.Organisasi Kesehatan Dunia (WHO)
memperkirakan setiap tahunnya terdapat 50-100 juta kasus infeksi virus dengue
di seluruh dunia.
Penyakit
Demam Berdarah Dengue (DBD) {bahasa medisnya disebut Dengue Hemorrhagic Fever
(DHF)} adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan
melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus, yang mana
menyebabkan gangguan pada pembuluh darah kapiler dan pada sistem pembekuan
darah, sehingga mengakibatkan perdarahan-perdarahan. Penyakit ini banyak
ditemukan didaerah tropis seperti Asia Tenggara, India, Brazil, Amerika
termasuk di seluruh pelosok Indonesia, kecuali di tempat-tempat ketinggian
lebih dari 1000 meter di atas permukaan air laut. Dokter dan tenaga kesehatan
lainnya seperti Bidan dan Pak Mantri seringkali salah dalam penegakkan
diagnosa, karena kecenderungan gejala awal yang menyerupai penyakit lain
seperti Flu dan Tipes (Typhoid).
B.KLASIFIKASI DBD
Menurut
Badan Kesehatan Dunia (WHO) tahun 1986, penyakit DBD dibagi menurut berat
ringannya. Secara singkat klasifikasinya adalah:
Derajat
1 – jika terdapat tanda-tanda demam disertai gejala-gejala yang lain, seperti
mual, muntah, sakit pada ulu hati, pusing, nyeri otot, dan lainnya, tanpa
adanya perdarahan spontan dan bila dilakukan uji tourniquet menunjukkan hasil
positif (+) terdapat bintik-bintik merah. Selain itu, pada pemeriksaan
laboratorium menunjukkan tanda-tanda hemokonsentrasi dan trombositopenea.
Derajat
2 – jika terdapat tanda-tanda dan gejala seperti yang terdapat pada DBD Derajat
1 disertai adanya perdarahan spontan pada kulit ataupun tempat lain (gusi,
mimisan, dll)
Derajat
3 – jika telah terdapat tanda-tanda shock, yaitu dari pengukuran nadi
didapatkan hasil cepat dan lemah; tekanan darah menurun; penderita gelisah; dan
tampak kebiru-biruan pada sekitar mulut, hidung, dan ujung-ujung jari.
Derajat
4 – jika penderita telah jatuh pada keadaan shock, penderita kehilangan
kesadaran dengan nadi tak teraba dan tekanan darah tidak terukur. Kondisi
seperti ini disebut DSS – Dengue Shock Syndrome. Penderita berada dalam
keadan kritis dan memerlukan perawatan yang intesif di ruang ICU.
C. AGENT PENULARAN
Wabah
demam berdarah yang menarik perhatian dunia pertama kali muncul di Manila pada
tahun 1954. Sebagian besar kasus demam berdarah terjadi di negara yang terletak
pada daerah tropis dan subtropis. Hal ini tidak mengherankan karena nyamuk suka
dengan lingkungan yang hangat untuk hidup.
Virus
dengue penyebab penyakit demam berdarah. Nyamuk Aedes aegypti adalah vektor
pembawa virus dengue penyebab penyakit demam berdarah. Penyebab utama penyakit
demam berdarah adalah virus dengue, yang merupakan virus dari famili
Flaviviridae. Terdapat 4 jenis virus dengue yang diketahui dapat menyebabkan
penyakit demam berdarah. Keempat virus tersebut adalah DEN-1, DEN-2, DEN-3, dan
DEN-4
Nyamuk
Aedes aegypti merupakan pembawa virus dari penyakit Demam Berdarah.Nyamuk demam
berdarah ini memiliki siklus hidup yang berbeda dari nyamuk biasa. Nyamuk ini
aktif dari pagi sampai sekitar jam 3 sore untuk menghisap darah yang juga
berarti dapat menyebarkan virus demam berdarah. Sedangkan pada malam hari,
nyamuk ini tidur. Maka, berhati-hatilah terhadap gigitan nyamuk pada siang hari
dan cegah nyamuk ini menggigit anak yang sedang tidur siang.
Kebiasaan
dari nyamuk ini adalah dia senang berada di genangan air bersih dan di daerah
yang banyak pohon seperti di taman atau kebun. Genangan air pada pot bunga
mungkin menjadi salah satu tempat favorit nyamuk yang dapat terlupakan oleh
Anda.
D.
KEJADIAN DBD
Musim
hujan telah tiba, masyarakat diminta waspada terhadap Demam Berdarah Dengue.
Untuk mengindari penyakit yang belum ada obat maupun vaksinnya ini, masyarakat
diminta menjaga kebersihan lingkungan, melakukan pemberantasan jentik nyamuk
dengan 3M Plus (mengubur, menguras dan menutup plus hindari gigitan nyamuk).
Demikian
pesan Dirjen Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Depkes Prof. Dr.
Tjandra Yoga Aditama berkaitan peningkatan kasus DBD di berbagai daerah serta
datangnya musim hujan di Jakarta, 4 Desember 2009.
Menurut
Dirjen P2PL, sejak Januari – Oktober 2009, Demam Berdarah Dengue (DBD) telah
menelan 1.013 korban jiwa dari total penderita sebanyak 121.423 orang (CFR:
0,83). Jumlah ini meningkat dibandingkan periode tahun 2008 yaitu 953 orang
meninggal dari 117.830 kasus (CFR: 0,81). Jangan tunggu jatuh banyak korban
lagi, lakukan 3 M Plus secara bersama-sama.
Dari
kasus yang dilaporkan selama tahun 2009, tercatat 10 provinsi yang menunjukkan
kasus terbanyak, yaitu Jawa Barat (29.334 kasus 244 meninggal), DKI Jakarta
(26.326 kasus 33 meninggal), Jawa Timur (15.362 kasus 147 meninggal), Jawa
Tengah (15.328 kasus, 202 meninggal), Kalimantan Barat (5.619 kasus, 114
meninggal), Bali (5.334 kasus, 8 meninggal), Banten (3.527 kasus, 50
meninggal), Kalimantan Timur (2.758 kasus, 34 meninggal), Sumatera Utara (2.299
kasus, 31 meninggal), dan Sulawesi Selatan (2.296 kasus, 20 meninggal), ujar
Prof. Tjandra.
Beberapa
provinsi yang mengalami peningkatan kasus dibandingakan tahun 2008 adalah
Jambi, Bangka Belitung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, Kalimantan
Barat, Sulawesi Barat dan Papua.
Korban
akibat DDB diperkirakan terus bertambah terutama pasca banjir, pergantian
musim, dan pada waktu curah hujan jarang terjadi dimana banyak penampungan air
seperti vas bunga, tendon air/ water toren, bak mandi, tempayan serta ban
bekas, kaleng bekas, botol minuman bekas dan sebagainya yang dekat dengan
lingkungan pemukiman penduduk tidak dibersihkan, sehingga menjadi tempat
perindukan nyamuk Aedes Aegypti penular DBD.
Nyamuk
ini juga menularkan penyakit Chikungunya yang menyerang otot-otot dan
menimbulkan nyeri berat. Menggigit pada siang hari dengan waku efektif 2 jam
setelah matahari terbit (pukul 08.00 12.00 dan beberapa jam setelah matahari
tenggelam (pukul 15.00 – 17.00). Setelah digigit nyamuk, antara 3 – 14 hari
kemudian atau biasanya 4 – 7 hari akan menunjukkan gejala atau tanda-tanda DBD.
Penyakit ini dapat dicegah dengan menghindari gigitan nyamuk Aedes Aegypti,
yaitu menggunakan obat nyamuk oles (repellent), menggunakan kelambu bila tidur
siang, dan usir nyamuk dengan obat nyamuk bakar/ semprot baik di dalam maupun
di luar rumah pada pagi dan sore hari.
Tanda
atau gejala DBD yang muncul seperti bintik-bintik merah pada kulit. Selain itu
suhu badan lebih dari 38OC, badan terasa lemah dan lesu, gelisah, ujung tangan
dan kaki dingin berkeringat, nyeri ulu hati, dan muntah. Dapat pula disertai
pendarahan seperti mimisan dan buang air besar bercampur darah serta turunnya
jumlah trombosit hingga 100.000/mm3. Tidak perlu menunggu semua gejala ini
muncul, bila menemukan beberapa tanda segera periksakan ke dokter atau sarana
kesehatan terdekat.
Pertolongan
pertama pada penderita dapat dilakukan dengan memberikan minum
sebanyak-banyaknya (air masak, air dalam kemasan, air teh, dsb), mengompreskan
air dingin pada penderita, serta memberikan obat penurun panas. Bila ada riwayat
kejang, berikan obat anti kejang.
E. CARIER DBD
Jenis
carier penyakit DBD adalah Healthy Carier, dimana tidak menular melalui kontak
manusia secara langsung pada manusia yang masih sehat tanpa gejala klinis.
tetapi dapat ditularkan melalui nyamuk. Nyamuk Aedes Aegypti betine
menyimpan virus dengue pada telurnya, selanjutnya akan menularkan virus ini ke
manusia lewat gigitan. Sekali menggigit, nyamuk ini akan berulang
menggigit orang lain sehingga dengan mudah darah seseorang yang mengandung
virus dengue dapat cepat dipindahkan ke orang lain, yang palingdekat tentulah orang
yang tinggal dalam satu rumah. Namun, virus dengue yang sudah masuk ke dalam tubuh
seseorang, tidak selalu dapat menimbulkan infeksi, jika orang itu mempunyai
daya tahan tubuh yang kuat sehingga dengan sendirinya virus ini akan dilawan
oleh tubuh.
F. CARA PENULARAN
Seseorang
yang didalam darahnya mengandung virus dengue merupakan sumber penularan
penyakit demam berdarah dengue (DBD). Virus dengue dalam darah selama 4-7 hari
mulai 1-2 hari sebelum demam. Bila penderita tersebut digigit nyamuk
penular, maka virus dalam darah akan ikut terhisap masuk dalam lambung nyamuk.
Selanjutnya virus akan memperbanyak diri dan tersebar di berbagai jaringan
tubuh nyamuk temasuk di dalam kelenjar liurnya. Kira-kira 1
minggu setelah menghisap darah penderita, nyamuk tersebut siap untuk
menularkan kepada orang lain (masa inkubasi eksentrik). Virus akan tetap berada
di dalam tubuh nyamuk sepanjang hidupnya.
Penularan
DBD terjadi melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti, Aedes albopictus betina yang
sebelumnya telah membawa virus dalam tubuhnya dari penderita demam berdarah
lain. Nyamuk Aedes aegypti berasal dari Brazil dan Ethiopia dan sering
menggigit manusia pada waktu pagi dan siang. Orang yang beresiko terkena demam
berdarah adalah anak-anak yang berusia di bawah 15 tahun, dan sebagian besar
tinggal di lingkungan lembab, serta daerah pinggiran kumuh. Penyakit DBD sering
terjadi di daerah tropis, dan muncul pada musim penghujan. Virus ini
kemungkinan muncul akibat pengaruh musim/alam serta perilaku manusia
Nyamuk Aedes (Stegomyia) betina biasanya akan terinfeksi virus dengue saat menghisap darah penderita yang berada pada fase demam (viremik) akut penyakit. Setelah masa eksentrik selama 8 sampai 10 hari, kelenjar air liur nyamuk menjadi terinfeksi dan virus disebarkan ketika nyamuk yang infektif menggigit dan menginjeksikan air liur ke luka gigitan pada orang lain. Setelah masa inkubasi pada tubuh manusia selama 3-14 hari (rata-rata 4-6 hari), sering kali terjadi awitan mendadak penyakit itu, yang ditandai dengan demam, sakit kepala, mialgia, hilang nafsu makan, dan berbagai tanda serta gejala nonspesifik lain termasuk mual, muntah, dan ruam kulit.
Nyamuk Aedes (Stegomyia) betina biasanya akan terinfeksi virus dengue saat menghisap darah penderita yang berada pada fase demam (viremik) akut penyakit. Setelah masa eksentrik selama 8 sampai 10 hari, kelenjar air liur nyamuk menjadi terinfeksi dan virus disebarkan ketika nyamuk yang infektif menggigit dan menginjeksikan air liur ke luka gigitan pada orang lain. Setelah masa inkubasi pada tubuh manusia selama 3-14 hari (rata-rata 4-6 hari), sering kali terjadi awitan mendadak penyakit itu, yang ditandai dengan demam, sakit kepala, mialgia, hilang nafsu makan, dan berbagai tanda serta gejala nonspesifik lain termasuk mual, muntah, dan ruam kulit.
G. MANIFESTASI KLINIS
Infeksi
virus dengue dapat bermanifestasi pada beberapa luaran, meliputi demam biasa,
demam berdarah (klasik), demam berdarah dengue (hemoragik), dan sindrom syok
dengue.
Ø
Demam
berdarah (klasik)
Demam
berdarah menunjukkan gejala yang umumnya berbeda-beda tergantung usia pasien.
Gejala yang umum terjadi pada bayi dan anak-anak adalah demam dan munculnya
ruam. Sedangkan pada pasien usia remaja dan dewasa, gejala yang tampak adalah
demam tinggi, sakit kepala parah, nyeri di belakang mata, nyeri pada sendi dan
tulang, mual dan muntah, serta munculnya ruam pada kulit. Penurunan jumlah sel
darah putih (leukopenia) dan penurunan keping darah atau trombosit
(trombositopenia) juga seringkali dapat diobservasi pada pasien demam berdarah.
Pada beberapa epidemi, pasien juga menunjukkan pendarahan yang meliputi
mimisan, gusi berdarah, pendarahan saluran cerna, kencing berdarah
(haematuria), dan pendarahan berat saat menstruasi (menorrhagia).
Ø
Demam
berdarah dengue (hemoragik)
Pasien
yang menderita demam berdarah dengue (DBD) biasanya menunjukkan gejala seperti
penderita demam berdarah klasik ditambah dengan empat gejala utama, yaitu demam
tinggi, fenomena hemoragik atau pendarahan hebat, yang seringkali diikuti oleh
pembesaran hati dan kegagalan sistem sirkulasi darah. Adanya kerusakan pembuluh
darah, pembuluh limfa, pendarahan di bawah kulit yang membuat munculnya memar
kebiruan, trombositopenia dan peningkatan jumlah sel darah merah juga sering
ditemukan pada pasien DBD. Salah satu karakteristik untuk membedakan tingkat
keparahan DBD sekaligus membedakannya dari demam berdarah klasik adalah adanya
kebocoran plasma darah. Fase kritis DBD adalah seteah 2-7 hari demam tinggi,
pasien mengalami penurunan suhu tubuh yang drastis. Pasien akan terus
berkeringat, sulit tidur, dan mengalami penurunan tekanan darah. Bila terapi
dengan elektrolit dilakukan dengan cepat dan tepat, pasien dapat sembuh dengan
cepat setelah mengalami masa kritis. Namun bila tidak, DBD dapat mengakibatkan
kematian.
Ø
Sindrom
Syok Dengue
Sindrom
syok adalah tingkat infeksi virus dengue yang terparah, di mana pasien akan
mengalami sebagian besar atau seluruh gejala yang terjadi pada penderita demam
berdarah klasik dan demam berdarah dengue disertai dengan kebocoran cairan di
luar pembuluh darah, pendarahan parah, dan syok (mengakibatkan tekanan darah
sangat rendah), biasanya setelah 2-7 hari demam. Tubuh yang dingin, sulit
tidur, dan sakit di bagian perut adalah tanda-tanda awal yang umum sebelum
terjadinya syok. Sindrom syok terjadi biasanya pada anak-anak (kadangkala
terjadi pada orang dewasa) yang mengalami infeksi dengue untuk kedua kalinya.
Hal ini umumnya sangat fatal dan dapat berakibat pada kematian, terutama pada
anak-anak, bila tidak ditangani dengan tepat dan cepat. Durasi syok itu sendiri
sangat cepat. Pasien dapat meninggal pada kurun waktu 12-24 jam setelah syok
terjadi atau dapat sembuh dengan cepat bila usaha terapi untuk mengembalikan
cairan tubuh dilakukan dengan tepat. Dalam waktu 2-3 hari, pasien yang telah
berhasil melewati masa syok akan sembuh, ditandai dengan tingkat pengeluaran
urin yang sesuai dan kembalinya nafsu makan. Masa tunas / inkubasi selama
3 - 15 hari sejak seseorang terserang virus dengue, dan Kira-kira 1 minggu
setelah menghisap darah penderita, nyamuk tersebut siap untuk menularkan kepada
orang lain (masa inkubasi eksentrik). Virus akan tetap berada di dalam tubuh
nyamuk sepanjang hidupnya
H. Kerentanan Atau Ketahanan DBD
Tingkat
risiko terjangkit penyakit demam berdarah meningkat pada seseorang yang
memiliki antibodi terhadap virus dengue akibat infeksi pertama. Selain itu,
risiko demam berdarah juga lebih tinggi pada wanita, dan Orang yang beresiko
terkena demam berdarah adalah anak-anak yang berusia di bawah 15 tahun, Tapi
kini sudah merata, bisa menyerang siapa saja tanpa batasan usia dan sebagian
besar tinggal di lingkungan lembab, serta daerah pinggiran kumuh. Penyakit DBD
sering terjadi di daerah tropis, dan muncul pada musim penghujan. Virus ini kemungkinan
muncul akibat pengaruh musim/alam serta perilaku manusia.
Sistem
imun yang sudah terbentuk di dalam tubuh setelah infeksi pertama justru akan
mengakibatkan kemunculan gejala penyakit yang lebih parah saat terinfeksi untuk
ke dua kalinya. Seseorang dapat terinfeksi oleh sedikitnya dua jenis virus
dengue selama masa hidup, namun jenis virus yang sama hanya dapat menginfeksi
satu kali akibat adanya sistem imun tubuh yang terbentuk. ). Demam
berdarah dapat menyebabkan perdarahan yang hebat dan 30% kasus dapat
menyebabkan kematian (Sani, 1999). Secara global di dunia dari 2 miliar
orang sebanyak 100 juta terserang Demam berdarah dan sebanyak 100.000
orang mengalami kematian di India DBD menjadi endemi di derah perkotaan maupun
pedesaan.
I. Pencegahan dan penanggulangan
1.
pencegahan
Pengasapan
atau fogging bermanfaat membunuh nyamuk Aedes dewasa untuk mencegah penyebaran
demam berdarah. Hingga kini, belum ada vaksin atau obat antivirus bagi penyakit
ini. Tindakan paling efektif untuk menekan epidemi demam berdarah adalah dengan
mengontrol keberadaan dan sedapat mungkin menghindari vektor nyamuk pembawa
virus dengue. Pengendalian nyamuk tersebut dapat dilakukan dengan menggunakan
beberapa metode yang tepat, yaitu:
Ü
Lingkungan
: Pencegahan demam berdarah dapat dilakukan dengan mengendalikan
vektor nyamuk, antara lain dengan menguras bak mandi/penampungan air
sekurang-kurangnya sekali seminggu, mengganti/menguras vas bunga dan tempat
minum burung seminggu sekali, menutup dengan rapat tempat penampungan air,
mengubur kaleng-kaleng bekas, aki bekas dan ban bekas di sekitar rumah, dan
perbaikan desain rumah.
Ü
Biologis
: Secara biologis, vektor nyamuk pembawa virus dengue dapat dikontrol
dengan menggunakan ikan pemakan jentik dan bakteri
Ü
Kimiawi
: Pengasapan (fogging) dapat membunuh nyamuk dewasa, sedangkan pemberian
bubuk abate pada tempat-tempat penampungan air dapat membunuh jentik-jentik
nyamuk. Selain itu dapat juga digunakan larvasida.Selain itu oleh karena nyamuk
Aedes aktif di siang hari beberapa tindakan pencegahan yang dapat dilakukan
adalah menggunakan senyawa anti nyamuk yang mengandung DEET, pikaridin, atau
minyak lemon eucalyptus, serta gunakan pakaian tertutup untuk dapat melindungi
tubuh dari gigitan nyamuk bila sedang beraktivitas di luar rumah. Selain itu,
segeralah berobat bila muncul gejala-gejala penyakit demam berdarah sebelum
berkembang menjadi semakin parah.
Hal-hal
yang harus dilakukan untuk menjaga kesehatan agar terhindar dari penyakit demam
berdarah, sebagai berikut:
·
Melakukan
kebiasaan baik, seperti makan makanan bergizi, rutin olahraga, dan istirahat
yang cukup;
·
masa
pancaroba, perhatikan kebersihan lingkungan tempat tinggal dan melakukan 3M,
yaitu menguras bak mandi, menutup wadah yang dapat menampung air, dan mengubur barang-barang
bekas yang dapat menjadi sarang perkembangan jentik-jentik nyamuk, meski pun
dalam hal mengubur barang-barang bekas tidak baik, karena dapat menyebabkan
polusi tanah. Akan lebih baik bila barang-barang bekas tersebut didaur-ulang.
·
Fogging
atau pengasapan hanya akan mematikan nyamuk dewasa, sedangkan bubuk abate akan
mematikan jentik pada air. Keduanya harus dilakukan untuk memutuskan rantai
perkembangbiakan nyamuk;
·
Segera
berikan obat penurun panas untuk demam apabila penderita mengalami demam atau
panas tinggi
·
Pencegahan
secara massal di lingkungan setempat dengan bekerja sama dengan RT/RW/Kelurahan
dengan PUSKESMAS setempat dilakukan dengan Pembersihan Sarang Nyamuk (PSN),
Fogging, atau memutuskan mata rantai pembiakan Aedes aegypti dengan Abatisasi.
·
Hindari
tidur saat siang hari, Hindari tidur pagi sekitar pukul 06.00 – 10.00 atau sore
pukul 15.00 – 17.30. Jikalau harus tidur karena cape, baiknya Juragan tidur
memakai lotion anti nyamuk, obat nyamuk elektrik atau semprot kamar anda dengan
obat anti nyamuk terlebih dahulu
2.
Penanggulangan
Fokus
pengobatan pada penderita penyakit DBD adalah mengatasi perdarahan, mencegah
atau mengatasi keadaan syok/presyok, yaitu dengan mengusahakan agar penderita
banyak minum sekitar 1,5 sampai 2 liter air dalam 24 jam (air teh dan gula
sirup atau susu).
Penambahan cairan tubuh melalui infus (intravena) mungkin diperlukan untuk mencegah dehidrasi dan hemokonsentrasi yang berlebihan. Transfusi platelet dilakukan jika jumlah platelet menurun drastis. Selanjutnya adalah pemberian obat-obatan terhadap keluhan yang timbul, misalnya :
Penambahan cairan tubuh melalui infus (intravena) mungkin diperlukan untuk mencegah dehidrasi dan hemokonsentrasi yang berlebihan. Transfusi platelet dilakukan jika jumlah platelet menurun drastis. Selanjutnya adalah pemberian obat-obatan terhadap keluhan yang timbul, misalnya :
§
Paracetamol
membantu menurunkan demam
§
Garam
elektrolit (oralit) jika disertai diare
§
Antibiotik
berguna untuk mencegah infeksi sekunder
§
Lakukan
kompress dingin, tidak perlu dengan es karena bisa berdampak syok. Bahkan
beberapa tim medis menyarankan kompres dapat dilakukan dengan alkohol.
Pengobatan alternatif yang umum dikenal adalah dengan meminum jus jambu biji
bangkok, namun khasiatnya belum pernah dibuktikan secara medik, akan tetapi jambu
biji kenyataannya dapat mengembalikan cairan intravena dan peningkatan nilai
trombosit darah.
BAB III
PENUTUP
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Demam
berdarah (DB) adalah penyakit demam akut yang disebabkan oleh virus dengue,
yang masuk ke peredaran darah manusia melalui gigitan nyamuk dari genus Aedes,
misalnya Aedes aegypti atau Aedes albopictus.
Berdasarkan
klasifikasinya menurut WHO, DBD terdiri atas 4 tingkatan atau derajad.
Nyamuk Aedes aegypti
adalah vektor pembawa virus dengue penyebab penyakit demam berdarah. Penyebab
utama penyakit demam berdarah adalah virus dengue, yang merupakan virus dari
famili
Beberapa provinsi
yang mengalami peningkatan kasus dibandingakan tahun 2008 adalah Jambi, Bangka
Belitung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, Kalimantan Barat,
Sulawesi Barat dan Papua.
Jenis carier penyakit
DBD adalah Healthy Carier, dimana tidak menular melalui kontak manusia secara
langsung pada manusia yang masih sehat tanpa gejala klinis.
Penularan DBD terjadi
melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti, Aedes albopictus betina yang sebelumnya
telah membawa virus dalam tubuhnya dari penderita demam berdarah lain.
Infeksi virus dengue
dapat bermanifestasi pada beberapa luaran, meliputi demam biasa, demam berdarah
(klasik), demam berdarah dengue (hemoragik), dan sindrom syok dengue.
Pencegahan dapat di
lakukan melalui 3 macam, yaitu pengendalian lingkungan, biologi dan kimia.
B.
SARAN
Setiap individu sebaiknya mengerti dan memahami bahaya dari penyakit DBD tersebut, sehingga setiap individu tersebut bisa lebih merasa khawatir dan mampu menjaga diri dan lingkungannya dari kemungkinan terserangnya demam berdarah.
Setiap individu sebaiknya mengerti dan memahami bahaya dari penyakit DBD tersebut, sehingga setiap individu tersebut bisa lebih merasa khawatir dan mampu menjaga diri dan lingkungannya dari kemungkinan terserangnya demam berdarah.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.litbang.depkes.go.id/maskes/052004/demamberdarah1.htm.
http://rs-
http://aa-dbd.blogspot.com/2009/12/waspada-demam-berdarah-dengue.html
http://rahmanbudyono.wordpress.com/2009/01/28/makalah-kesehatan_db/
http://www.google.com//pengertian penyakit demam berdarah/
http://www.google.com//pemberantasan penyakit demam berdarah/
http://id.wikipedia.org/wiki/Demam_berdarah
http://aa-dbd.blogspot.com/2009/12/waspada-demam-berdarah-dengue.html
http://rahmanbudyono.wordpress.com/2009/01/28/makalah-kesehatan_db/
http://www.google.com//pengertian penyakit demam berdarah/
http://www.google.com//pemberantasan penyakit demam berdarah/
http://id.wikipedia.org/wiki/Demam_berdarah